PENGALAMANKU
Sejak dahulu ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMA aku sudah bercita-cita ingin melanjutkan sekolah di Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh karena itu, setelah ujian sekolah selesai aku mengikuti seleksi PBU di UNY. Bukan aku saja yang mengikutinya, tetapi teman-temanku juga banyak. Setelah pengumuman dibuka, sayangnya aku tidak berhasil lulus masuk UNY. Dari sekolahku yang berhasil lulus 3 orang saja dari 20 orang siswa. Semenjak itu, semangatku malah mulai memuncak. Aku berfikir masih banyak jalan menuju Roma asal ada kemauan. Beberapa bulan kemudian aku mengikuti seleksi lagi, yaitu SNMPTN. Dan aku harus mengikuti tes di Yogyakarta. Beserta keluarga, aku dan temanku diantar ke kota Yogyakarta sebelum mengikuti tes. Mereka menitipkan kita pada pemilik kost yang kami tempati.
Ketika ujian SNMPTN telah selesai, aku merasa lega. Tetapi juga berdebar-debar menunggu datangnya pengumuman. Waktu tes, aku mengambil prodi IPS karena jurusan bahasa dan seni ada di sana. Pada pilihan pertama aku memilih Seni Rupa dan ke dua adalah Bimbingan Konseling. Aku sempat bingung ketika akan pulang ke kampungku. Jadwalku lebih dua hari dari temanku, sehingga dia pulang duluan dan aku masih mengikuti praktik dua hari lagi. Walaupun sepi, hari demi hari akhirnya bisa kulewati sendiri. Dan aku bisa pulang ke kampungku dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
Sebulan telah berlalu. Pengumuman yang ditunggu-tunggu datang juga. Aku merasa senang sekali ketika tahu aku diterima di UNY. Bahkan aku tidak bisa berkata apa-apa lagi kecuali bersyukur pada yang maha kuasa. Setelah itu aku meminta kabar temanku yang sama-sama mengikuti SNMPTN di kos yang kami tempati. Sayangnya, dia tidak lulus tes di UNY, sehingga dia memilih masuk ke perguruan tinggi swasta. Tapi aku beruntung sekali. Ada seorang sahabatku yang diterima juga di sana. Kami berkenalan ketika mengikuti test. Aku bahagia sekali karena ada teman seperjuangan yang lulus di UNY juga. Sayangnya ada kejadian yang tak pernah kulupakan. Mungkin karena aku terlalu senang, aku melalaikan informasi yang harus dilaksanakan setelah diterima di UNY. Sehingga aku kehabisan waktu untuk meregistrasikan uang. Aku baru tahu bahwa hari terakhir registrasi adalah saat aku mengabaikan kata-kata ibuku untuk menanyakan informasi pada temanku. Aku sangat ceroboh sekali, dalam hatiku penyesalan selalu datang di akhir cerita. Karena kejadian itu aku dimarahi orang tuaku habis-habisan. Akhirnya ayahku memutuskan pergi bersamaku ke UNY untuk menyelesaikan masalah yang aku alami. Awalnya semua pihak dari UNY memberi tahu bahwa hari terakhir registrasi adalah hari sebelumnya. Dan pada saat itu sudah ditutup. Tetapi usaha kami tidak sia-sia. Aku mendapat kebijakan dari ketua keuangan. Aku sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan yang ke dua kalinya. Dari pengalaman ini, aku mendapat banyak hikmah dan pengalaman. Ini akan selalu menjadi pelajaran berharga untukku.
Nama : Dini Eka Suryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar